Di blog kali ini, aku akan membahas tentang Kisah Pahlawan Nasional Indonesia.
Para pahlawan telah berjuang untuk kemerdekaan Indonesia.. Salah satu pahlawan yang akan aku bahas di blog ini adalah Cut Meutia.
Tjoet Nyak Meutia adalah pahlawan nasional Indonesia dari daerah Aceh. Ia dimakamkan di Alue Kurieng Aceh. Ia menjadi pahlawan nasional Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Presiden Nomor 107/1964 pada tahun 1964.
Awalnya Tjoet Meutia melakukan perlawanan terhadap Belanda bersama suaminya Teuku Muhammad atau Teuku Tjik Tunong. Namun pada bulan Maret 1905, Tjik Tunong berhasil ditangkap Belanda dan dihukum mati di tepi Pantai Lhokseumawe. Sebelum meninggal, Teuku Tjik Tunong berpesan kepada sahabatnya Pang Nagroe agar mau menikahi istrinya dan merawat anaknya, Teuku Raja Sabi.Tjoet Meutia kemudian menikah dengan Pang Nagroe sesuai wasiat suaminya dan bergabung dengan pasukan lainnya dibawah pimpinan Teuku Muda Gantoe. Pada suatu pertempuran dengan Korps Marechausee di Paya Cicem, Tjoet Meutia dan para wanita melarikan diri ke dalam hutan. Pang Nagroe sendiri terus melakukan perlawanan hingga akhirnya tewas pada tanggal 26 September 1910.
Tjoet Meutia kemudian bangkit dan terus melakukan perlawanan bersama sisa-sisa pasukannya. Ia menyerang dan merampas pos-pos kolonial sambil bergerak menuju Gayo melewati hutan belantara. Namun pada tanggal 24 Oktober 1910, Tjoet Meutia bersama pasukannya bentrok dengan Merechausee di Alue Kurieng. dalam pertempuran itu Tjoet Meutia gugur.
Itulah kisah tentang salah satu pahlawan nasional Indonesia, Tjoet Nyak Meutia. Sehingga untuk mengabdikan jasanya, pada tanggal 19 Desember 2016, Pemerintah Republik Indonesia mengabdikannya dalam pecahan uang kertas rupiah baru Republik Indonesia, pecahan Rp1.000.
Untuk melihat Biografi Tjoet Nyak Meutia, bisa klik di sini.
Tjoet Nyak Meutia adalah pahlawan perempuan yang hebat, kita harus selalu mengenang dan mengingat jasa para pahlawan. Marilah kita untuk selalu semangat belajar agar menjadi generasi penerus bangsa dan pahlawan Indonesia di masa yang akan datang!
-Aghniya Alifiya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar