Rabu, 31 Januari 2018

Praktek IPA & PLH

Assalamu'alaikum... Hi Everyone!~
Pada hari Jum'at, 26 Januari 2018 aku dan teman-temanku melaksanakan tugas PTS dan Ujian Praktek Sekolah  IPA & PLH yaitu membuat kompos.

Kelompokku terdiri dari 5 orang :
-Aghniya Alifiya Putri F.
-Alifia Farah H.
-Ghinaa Khania
-Rd. Zahra Auliya M.
-Salsabila Khairina A.

Di blog kali ini aku akan menjelaskan alat dan bahan serta cara membuat kompos sederhana.

Alat dan bahan :
1. Kotoran hewan (kambing) 1 kg
2. Arang sekam secukupnya
3. Daun hijau secukupnya
4. Jerami secukupnya
5. Air 100 ml
6. EM4 1 ml
7. Gula pasir 1 ml
8. Ember/wadah
9. Sekop
10. Karung goni
11. Sendok makan
12. Sarung tangan

Cara membuat ;
1. Larutkan 1 ml cairan EM4 dengan 100 ml air dan 1 ml gula.
2. Siapkan ember, lalu masukkan 1 kg kotoran hewan dan arang sekam secukupnya, kemudian aduk hingga rata.
3. Masukkan 3 sendok makan dekomposer (larutan EM4), lalu aduk hingga rata.
4. Kemudian masukkan daun dan jerami secukupnya, setelah itu aduk kembali.
5. Setelah itu masukkan lagi dekomposer sampai habis, lalu aduk.
6. Tutupi kompos dengan jerami dan karung goni.
7. Kompos diaduk 1 kali sehari secara rutin sampai terasa panas atau suhunya naik yang berarti kompos sudah matang.

http://agrocontech.ru/ru/info/podkormka-rastenii-organicheskie-udobreniya-neorga




Itulah sedikit penjelasan tentang pembuatan kompos. Inilah beberapa foto kompos yang sudah dibuat oleh aku dan teman-teman sekelompokku...





Hasil Pengamatan Kompos Kelompokku :

No.
Hari/Tanggal
Hal-hal yang diamati
Warna
Aroma
Tekstur
Suhu
1
Sabtu, 27-01-2018
Belum ada perubahan
Bau kotoran tidak terlalu tercium
Masih seperti saat dibuat
Lebih dingin
2
Senin, 29-01-2018
Kecoklatan
Bau tanah
Belum ada perubahan
Lebih hangat
3
Selasa, 30-01-2018
Kecoklatan
bau tanah sedikit berkurang
Sedikit lembek
Lebih hangat
4
Rabu, 31-01-2018
Kecoklatan
bau tanah dan jerami
Sedikit lembek
Masih hangat
5
Kamis, 01-02-2018
Masih kecoklatan
Bau tanah
Lebih lembek
Hangat
6
Jum'at, 02-02-2018
Masih kecoklatan
Sudah tidak bau tanah
Masih lembek
Hangat
7
Sabtu, 03-02-2018
Warna lebih tua
Bau agak asam
Lebih padat
Lebih hangat
8
Senin, 05-02-2018
Warna lebih tua
Bau agak asam
Sedikit padat
Hangat
9
Selasa, 06-02-2018
Coklat kehitaman
Sedikit asam
Lebih lembek
Hangat
10
Rabu, 07-02-2018
Coklat kehitaman
Sedikit asam
Sedikit padat dan hancur
Sedikit hangat
11
Kamis, 08-02-2018
Coklat kehitaman
Sedikit asam
Sedikit padat dan hancur
Sedikit hangat
12
Jum'at, 9-02-2018
Coklat kehitaman
Sedikit asam
Sedikit lembek dan hancur
Sedikit hangat
13
Sabtu, 10-02-2018
Coklat kehitaman
Sedikit asam
Sedikt lembek dan hancur
Sedikit hangat
14
Senin, 12-02-2018
Coklat kehitaman
Sedikit asam
Sedikit lembek dan hancur
Sedikit lebih dingin
15
Selasa, 13-02-2018
Coklat kehitaman
Sedikit asam
Sedikit lembek dan hancur
Sedikit dingin
16
Rabu, 14-02-2018
Coklat kehitaman
Sedikit asam
Lebih hancur
Hangat
17
Kamis, 15-02-2018
Coklat kehitaman
Sedikit asam
Lebih hancur
Lebih hangat
18
Jum'at, 16-02-2018
Coklat kehitaman
Sedikit asam
Lembek dan hancur
Lebih hangat
19
Senin, 19-02-2018
Coklat kehitaman
Sedikit asam
Lembek dan hancur (lebih kering)
Hangat
20
Selasa, 20-02-2018
Coklat kehitaman
Sedikit asam
Lembek dan hancur
Hangat
21
Rabu, 21-02-2018
Coklat kehitaman
Sedikit asam
Lembek dan hancur
Hangat









Hari ke-
Hari/tanggal
Tinggi tanaman dalam
Media tanah
Media kompos
1
Selasa, 6-3-2018
Belum tumbuh
Belum tumbuh
2
Rabu, 7-3-2018
Tumbuh sedikit tetapi belum bisa diukur
Belum tumbuh
3
Kamis, 8-3-2018
0,8 cm
Tumbuh sedikit tetapi belum bisa diukur
4
Jum;at, 9-3-2018
1,8 cm
0,4 cm
5
Sabtu, 10-3-2018
7,8 cm
0,7 cm
6
Senin, 12-3-2018
16,2 cm
2,2 cm
7
Selasa, 13-3-2018
19,6 cm
7 cm
8
Rabu, 14-3-2018
20,3 cm
7,6 cm


Enjoy this blog guys!

-Aghniya Alifiya



Rabu, 24 Januari 2018

Kisah Sangkuriang Cerita Rakyat Jawa Barat

Assalamu'alaikum.. Hi everyone!
Di blog kali ini, aku akan menceritakan salah satu cerita rakyat dari daerah Jawa Barat. Sangkuriang merupakan salah satu cerita rakyat yang cukup terkenal dari daerah Jawa Barat, cerita rakyat Sangkuriang juga merupakan legenda yang menceritakan asal mula Gunung Tangkuban Perahu.

Pada jaman dahulu, di Jawa Barat hiduplah seorang putri raja yang bernama Dayang Sumbi. Ia mempunyai seorang anak laki-laki yang bernama Sangkuriang.Anak tersebut sangat gemar berburu di dalam hutan. Setiap berburu, dia selalu ditemani oleh seekor anjing kesayangannya yang bernama Tumang.Tumang sebenarnya adalah titisan dewa, dan juga bapak kandung Sangkuriang, tetapi Sangkuriang tidak tahu hal itu dan ibunya memang sengaja merahasiakannya.Pada suatu hari, seperti biasanya Sangkuriang pergi ke hutan untuk berburu. Setelah sampai di hutan, Sangkuriang mulai mencari buruan. Dia melihat ada seekor burung yang sedang bertengger di dahan, lalu tanpa berpikir panjang Sangkuriang langsung menembaknya, dan tepat mengenai sasaran.Sangkuriang lalu memerintahkan Tumang untuk mengejar buruannya tadi, tetapi si Tumang diam saja dan tidak mau mengikuti perintah Sangkuriang. Karena sangat jengkel pada Tumang, maka Sangkuriang lalu mengusir Tumang dan tidak diijinkan pulang ke rumah bersamanya lagi.Sesampainya di rumah, Sangkuriang menceritakan kejadian tersebut kepada ibunya. Begitu mendengar cerita dari anaknya, Dayang Sumbi sangat marah. Diambilnya sendok nasi, dan dipukulkan ke kepala Sangkuriang. Karena merasa kecewa dengan perlakuan ibunya, maka Sangkuriang memutuskan untuk pergi mengembara, dan meninggalkan rumahnya.Setelah kejadian itu, Dayang Sumbi sangat menyesali perbuatannya. Ia berdoa setiap hari, dan meminta agar suatu hari dapat bertemu dengan anaknya kembali. Karena kesungguhan dari doa Dayang Sumbi tersebut, maka Dewa memberinya sebuah hadiah berupa kecantikan abadi dan usia muda selamanya.Setelah bertahun-tahun lamanya Sangkuriang mengembara, akhirnya ia berniat untuk pulang ke kampung halamannya. Sesampainya di sana, dia sangat terkejut sekali, karena kampung halamannya sudah berubah total.


Rasa senang Sangkuriang tersebut semakin bertambah ketika saat di tengah jalan bertemu dengan seorang wanita yang sangat cantik jelita, yang tidak lain adalah Dayang Sumbi. Karena terpesona dengan kecantikan wanita tersebut, maka Sangkuriang langsung melamarnya. Akhirnya lamaran Sangkuriang diterima oleh Dayang Sumbi, dan mereka sepakat akan menikah dalam waktu dekat.


Pada suatu hari, Sangkuriang meminta ijin calon istrinya untuk berburu di hutan. Sebelum berangkat, ia meminta Dayang Sumbi untuk mengencangkan dan merapikan ikat kepalanya. Alangkah terkejutnya Dayang Sumbi, karena pada saat dia merapihkan ikat kepala Sangkuriang, Ia melihat ada bekas luka.

Bekas luka tersebut mirip dengan bekas luka anaknya. Setelah bertanya kepada Sangkuriang tentang penyebab lukanya itu, Dayang Sumbi bertambah tekejut, karena ternyata benar bahwa calon suaminya tersebut adalah anaknya sendiri.

Dayang Sumbi sangat bingung sekali, karena dia tidak mungkin menikah dengan anaknya sendiri. Setelah Sangkuriang pulang berburu, Dayang Sumbi mencoba berbicara kepada Sangkuriang, supaya Sangkuriang membatalkan rencana pernikahan mereka. Permintaan Dayang Sumbi tersebut tidak disetujui Sangkuriang, dan hanya dianggap angin lalu saja.

Setiap hari Dayang Sumbi berpikir bagaimana caranya agar pernikahan mereka tidak pernah terjadi. Setelah berpikir keras, akhirnya Dayang Sumbi menemukan cara terbaik. Dia mengajukan dua buah syarat kepada Sangkuriang.

Apabila Sangkuriang dapat memenuhi kedua syarat tersebut, maka Dayang Sumbi mau dijadikan istri, tetapi sebaliknya jika gagal maka pernikahan itu akan dibatalkan. Syarat yang pertama Dayang Sumbi ingin supaya sungai Citarum dibendung. Dan yang kedua adalah, meminta Sangkuriang untuk membuat sampan yang sangat besar untuk menyeberang sungai. Kedua syarat itu harus diselesaikan sebelum fajar menyingsing.

Sangkuriang menyanggupi kedua permintaan Dayang Sumbi tersebut, dan berjanji akan menyelesaikannya sebelum fajar menyingsing. Dengan kesaktian yang dimilikinya, Sangkuriang lalu mengerahkan teman-temannya dari bangsa jin untuk membantu menyelesaikan tugasnya tersebut.

Diam-diam, Dayang Sumbi mengintip hasil kerja dari Sangkuriang. Betapa terkejutnya dia, karena Sangkuriang hampir menyelesaikan semua syarat yang diberikan Dayang Sumbi sebelum fajar.

Dayang Sumbi lalu meminta bantuan masyarakat sekitar untuk menggelar kain sutera berwarna merah di sebelah timur desa. Ketika melihat warna memerah di timur desa, Sangkuriang mengira kalau hari sudah menjelang pagi. Sangkuriang langsung menghentikan pekerjaannya dan merasa tidak dapat memenuhi syarat yang telah diajukan oleh Dayang Sumbi.

Dengan rasa jengkel dan kecewa, Sangkuriang lalu menjebol bendungan yang telah dibuatnya sendiri. Karena jebolnya bendungan itu, maka terjadilah banjir dan seluruh desa terendam air. Sangkuriang juga menendang sampan besar yang telah dibuatnya. Sampan itu melayang dan jatuh tertelungkup, lalu menjadi sebuah gunung yang bernama gunung Tangkuban Perahu.




Pesan moral dari cerita Sangkuriang ini adalah anak harus bersikap baik kepada orang tuanya, harus mendengarkan nasihat orang tua. Begitu juga dengan orang tua, harus berbuat baik kepada anaknya, dan tidak boleh bersikap egois.

Itulah salah satu cerita rakyat dari Jawa Barat, masih banyak lagi cerita rakyat dari Jawa Barat, untuk melihat ceritanya bisa di klik di sini .

Enjoy this blog guys!

-Aghniya Alifiya







Rabu, 17 Januari 2018

Liburanku ke Rumah Saudara

Assalamu'alaikum.. Hi Everyone!
Di blog kali ini aku akan menceritakan liburanku pada saat liburan sekolah semester 1 kemarin.

Pada hari Jum'at, 22 Desember 2017 aku pergi ke rumah saudaraku yang ada di Subang. Aku berangkat sekitar jam 8 malam dan sampai di Subang sekitar jam 10 malam. Aku sangat senang bisa bertemu dengan saudara-saudaraku di Subang. Besoknya aku pergi ke rumah saudaraku yang ada di Solo, aku berangkat jam 10 pagi dan sampai di Solo sekitar jam 2 pagi. Aku bermain di rumah salah satu saudaraku yang ada Sidoarjo selama 3 hari. Senang sekali, bisa bertemu dan bermain lagi dengan saudaraku di Solo.

Pada hari Selasa, 26 Desember 2017 sekitar jam 9 malam, aku pergi ke rumah nenek dan kakekku di Boyolali. Aku menginap semalam di sana, dan besoknya aku kembali lagi ke Subang. Aku berlibur di Subang selama 4 hari, dan pulang ke Bandung pada hari Senin, 1 Januari 2018.

Walaupun hanya berlibur di rumah saudara, tetapi aku tetap senang, karena bisa bertemu lagi dengan saudara-saudaraku lagi yang tinggal di luar kota.


-Aghniya Alifiya

Kegiatan Olimpiade Matematika dan Try Out SMP Darul Hikam

Assalamu'alaikum.. Hi Everyone!

Pada hari Selasa, 16 Januari 2018, SMP Darul Hikam mengadakan Olimpiade Matematika SD/MI Tingkat Jawa Barat. Peserta yang mengikuti olimpiade ini adalah beberapa Sekolah Dasar (SD) di Jawa Barat. Saya dan teman-teman saya mengikuti olimpiade ini yang bertempat di SMP Darul Hikam. Acara dimulai sekitar pukul 08.00 WIB dan olimpiade dimulai dari pukul 10.00-11.30 WIB. Setelah selesai mengikuti olimpiade, saya dan teman-teman kembali ke sekolah. Alhamdulillah saya dan teman saya Nadine, lolos mengikuti babak penyisihan Olimpiade Matematika ini dan akan mengikuti final pada tanggal 17 Januari 2018 di Taman Budaya.







--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Pada hari Rabu, 17 Januari 2018, akan dilaksanakan final Olimpiade Matematika dan Try Out di Taman Budaya. Saya datang di Taman Budaya sekitar pukul 07.00 WIB  dan langsung berkumpul dengan teman-teman untuk masuk ke studio dan mengikuti Try Out juga menonton Art Performances dari para siswa/i SMP Darul Hikam. Try Out ini juga didukung oleh Bimbel Tridaya dan diikuti oleh siswa kelas 6 dari beberapa Sekolah Dasar (SD) se-Bandung Raya.

Setelah selesai mengikuti Try Out, saya dan semua peserta final Olimpiade Matematika langsung mengikuti olimpiade di salah satu ruangan di Taman Budaya. Olimpiade dilaksanakan selama 1 jam, setelah itu istirahat sekitar 10 menit dan kembali lagi ke studio. Di studio kami menonton Art Performances dari siswa/i SMP Darul Hikam sambil menunggu pengumuman pemenang Olimpiade Matematika dan Try Out.

Alhamdulillah saya berhasil mendapatkan medali emas dan Juara 2 terbaik dalam Olimpiade Matematika SD/MI Tingkat Jawa Barat. Teman saya Nadine, juga mendapatkan medali perunggu dan Ami meraih Juara 1 Try Out se-Bandung Raya.




--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Saya sangat senang bisa mengikuti Olimpiade Matematika dan Try Out ini karena mendapat pengalaman untuk mengikuti Olimpiade Matematika dan Try Out juga bisa meraih juara.


Enjoy this blog!
-Aghniya Alifiya